Dongeng hikayat gadis diperkosa oleh pengawal Revolusi
Cerita dongeng dalam artikel ini datang dalam bentuk yang agak kretif namun punyai matlamat kesyaitanannya yang satu. Mereka mengatakan di bawah undang-undang
Fox News agensi berita Zionis Yahudi yang sering membawa berita tidak sahih dan kadangkala melucukan. Dakwaannya militia Basiji menjalankan tugas di penjara adalah pendustaan yang nyata. Basiji bukanlah staff penjara namun mereka adalah tentera sukarela.
Mula-mula mereka mengatakan wanita yang perawan tidak boleh dihukum gantung sampai mati, langkah menyelesaikan masalah ini adalah menikahkannya secara paksa pada malam ia akan dihukum bunuh. Pertanyaannya sah atau tidak pernikahan secara paksa? Bolehkah ia dinikahkan tanpa izin wali? Kalau mereka mengatakan ia dipaksakan menikah Mut’ah, namun tetap saja tidak masuk akal kerana pernikahan Mut’ah dengan gadis yang masih perawan memerlukan izin wali. Maka diketahuilah penglipurlara cerita dongeng ini sama sekali tidak mengetahui hukum fiqh mazhab Syiah Imamiah. Ia hanyalah semata-mata hikayat yang dicanang oleh Zionis.
Ini ialah kata-kata seorang netter mengisahkan gadis diperkosa sebelum dihukum mati. Menarik perhatian di sini kisah ini ialah berita dari negara Syiah sendiri!!!
Setelah ditanya bertubi-tubi mana dia bukti ia dari berita negara Syiah akhirnya pendusta ini mengakui bahawa ia dari Fox News dan Jurusalem Post. Lihatlah percanggahan kata-katanya.
Kisah ini ternyata dipungut dari Jurusalem Post (http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1246443842931&pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull), saat saya membuka laman itu, link tersebut sudah tiada. Namun cerita ini masih tersimpan di Fox News (http://www.foxnews.com/story/0,2933,534116,00.html?test=latestnews) dan masih memautkan link cerita ini dari Jurusalem Post. Mengapakah Fox News suka sekali membela Zionis? Lihatlah saban hari berita yang ditayangkannya hanyalah sekitar warga Palestin dikaitkan dengan kegiatan terroris. Ia tidak akan sekali-kali memfokuskan berita pencabulan hak asasi manusia oleh Zionis.
No comments:
Post a Comment